Puisi : Satu hari di Kapal itu
Satu
hari di Kapal itu
Tak
terasa 1 tahun Kapal (read:BEM FKIP UR)
KPM ini berlayar,
Tak
terasa ombak kecil dan besar selalu Menemani perjalanan ini,
Tak
terasa ada turun dan ada yang naik ikut kapal ini,
Yang
turun mungkin tak sanggup melawan ombak,
Tak
terasa suka dan duka selalu menjadi santapan lezat,
Tak
terasa caci dan maki selalu di
lontarkan, namun kami KUAT,
Tak terasa Pleno I, II sebagai hidangan yang nikmat
dan menyehatkan,
Tak terasa Badai demi Badai kami lewati walau ada
yang dikorbankan,
Walaupun badai itu bahkan hampir menghabisi kami,
namun kami KUAT,
Tak terasa ada juga yang jahil di kapal ini, dengan
membuang bahan makanan kami,
Tak
terasa ada awak kapal yang melarikan diri dari kapal ini,
Tak
terasa kapal ini sering singgah di dermaga untuk mengisi bahan bakar,
Yang
diisi hanyalah santapan Rohani dan Tauji untuk hati,
Walau
begitu, ombak dan badai akan truus mengiringi perjalanan ini,
Tak terasa begitu banyak Doa yang slalu kami
panjatkan, agar kapal ini trus berlayar,
Tak terasa nahkoda berganti, untuk mengemudikan
kapal ini,
Tak terasa semua itu akan menjadi kenangan indah
dimasanya,
Tak terasa akhirnya kami akan sampai di dermaga
tujuan dengan selamat,
Walaupun tidak semua sampai di dermaga yang dituju
itu,
Dan tak terasa sidang paripurna didepan mata,
sebagai wujud pertanggungjawaban kami.
Mengangkat
Jari sebuluh di bulan nan Suci, Bulan Ramadhan 1436 H,
Minal
Aidil Wal Faizi, Mohon Maaf Lahir dan Batin,
Memohon
maaf kepada semua penumpang yang pernah menaiki kapal KPM,
Dan
Meminta Ampun kepada Allah Aza wa Jalla, Zat yang Maha Menciptakan.
Dari orang yang suka Marah, Dari orang yang cerewet,
Dari orang yang sedikit diam, Dari orang yang selalu
rempong,
Dari orang yang tak pernah diam, Kalau diam selalu
nyakitkan hati,
Dari orang yang suka nyuruh, tak tau orang lagi
kuliah ataupun ujian,
Ttd
Solihin Bin Tuiman
Mantan Sekum BEM FKIP UR 2014/2015
3 Komentar:
apa yang tidak terasa pak sol,,, sakitnya tu dimana-mana kelleesss,, terasa banget
hahahaha, iya ketek..?
tak apalah ketek.
hehehehe
yang jelas semua tinggal kenangan. :-)
jadi sedih.... :-)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda